Pada tahun 1930 di Purbalingga sudah ada sekolah Netral berbentuk ELS ( singkatan dari Bahasa Belanda : Europesche Lagare School ) yang didirikan pengusaha-pengusaha Belanda . ELS adalah sekolah dasar7 tahun pada zaman kolonial Belanda Indonesia yang menggunakan Bahasa Belanda sebagai Bahasa pengantar dan diutamakakn bagi warga Belanada .
Dampak dari krisis ekonomi yang melanda dunia internasional atau yang disebut zaman malaise, pada tahuan 1927-1934 juga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan di Purbalingga. Akibatnya banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan ditutup . Orang-orang Belanda yang sudah mapan dan mneetap di Purbalingga mengalami kesulitan dan akhirnya meninggalkan Purbalingga . Sekolah ELS juga ditinggal pengajar dan pengurusnya sekitar tahun 1935.
Seorang umat Katolik yang menjabat sekretaris NSV (Neutalle School Vereeniging = Perhimpunan Sekolah Netral) bernama Van leuven menanyakan kepada Romo R. Hoos, MSC apakah tarekat MSC melalui Mgr. B.J.J Visser selaku Prefek Apostolik Purwokerto mau mengambil alih sekolah netral ini . Mgr. BJ.J Visser menyetujui dan pengelolaan sekolah tersebut diserahkan kepada Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND = Sister of Notre Dame ) . Disepakati bersama, pengambilalihan secara resmi dilaksanakan tanggal 1 Agustus 1935, dengan kondisi dua kelas tambahan untuk voorklaas/frobeerklas (Taman Kanak-kanak sebagai kelas pendahuluan sebelum masuk kelas 1 ELS) dengan 67 siswa .
Pada tanggal 12 September 1935 suster-suster Konggergasi SND DARI Provinsial SND di Tegelan, Limburg, negeri Belanda datang ke Purwokerto . Mereka dalah Sr. M. Roberta, SND; Sr. M. Petronelli, SND; Sr. M. Florida, SND; dan Sr. M . Emanuella, SND . Lalu pada tanggal 15 September 1935 para suster datang ke Purbalingga untuk memulai karyanya . Mereka dengan penuh pengharapan datang ke sekolah Netral yang diambil alih ini .
Pada Maret 1937 didirikan TKK bagi anak-anak Belanda yang dikelola oleh Sr.M. Alfonsia, SND, Sr. M. Petronelli, SND, danSr. M. Ellen, SND yang sekaligus menjadi pengajar . TKK ini ditutup selama masa penjajahan Jepang karena para pengajarnya (Suster-suster ditawan Jepang dan dibawa ke Bandung), semua sekolah milik para Suster SND ditutup dan hanya ada sekolah yang dikelola Pemerintah Pendudukan Jepang saja yang dibuka . Pada Mei 1949, para suster kembali ke Biara di Purbalingga . Mereka mendapati sekolah telah dibuka dengan seorang guru wanita yang mengajar . Mulai tanggal 1 Agustus 1949, dimulai tahun ajaran baru dengan jumlah siswa Taman Kanak-kanak sebanyak 32 anak .
Penanaman TKK Santa Maria secara resmi dan sesuai akta pendirian baru pada tanggal 22 April 1956. TKK ini berdiri dibawah naungan Yayasan Santa Maria milik para Suster Konggergasi SND . Para pengelola dan pengajar adalah para Suster dari Konggergasi SND . Theresia Maria Jo Kiep Liang yang dikenal dengan nama Mufro atau Bu Yo juga membantu mengajar sampai dengan tahun 1975 .
TKK Santa Maria ini kian berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan mengajar, pada tahun 1976 dibangun gedung baru sehingga berjumlah empat kelas .
TKK Santa Maria Purbalingga selalu aktif dalam berpartisipasi mengikuti even-even yang diselenggarakan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTKI) dari tingkat kecamatan, kabupaten maupun propinsi. Dari even lomba TKK Santa Mari sering meraih kejuaraan yang memberi kebanggaan lembaga. Prestasi membanggakanpun pernah ditorehkan di tingkatProvinsi Jawa Tengah yaitu Juara 1 Lomba Melukis pada tahun 1975/1976 .
Pada tanggal 21 Februari 1986 kegiatan mengajar TKK Santa Maria dipindahkan ke Jalan Pertiwi didepan GKJ Purbalingga, karena saat tu berlangsung pembangunan SD PIUS Purbalingga yang terletak satu komplek dengan TKK Santa Maria . Pada tahun 1987 gedung baru untuk TKK Santa Maria selesai dibangun . Dengan adanya gedung baru ini fasilitas belajardan bermain untuk para siswa semakin baik dan memadai .
- Pejabat Kepala TKK Santa Maria dan periode kepemimpinan.
- Sr.Maria Imanuela SND 1935 – 1949
- Sr. Maria Margaritis, SND 1949 – 1979
- Sr. Maria Christine, SND 1979 – 1980
- Sr. Maria Asumta, SND 1980 – 1984
- Sr. Maria Florida, SND 1984 – 1986
- Sr. Maria Priska, SND 1986 – 1987
- Sr. Maria Robertine, SND 1987 – 1989
- Sr. Maria Lina, SND 1989 – 1995
- Sr. Maria Adriana, SND 1995 – 1997
- Sr. Maria Ernesta, SND 1997 – 1999
- Sr. Maria Deta, SND 1999 – 2002
- Sr. Maria Diana, SND 2002 – 2007
- Sr. Maria Eufrasia, SND 2007 – 2010
- Sr. Maria Ernesta, SND 2010 – 2012
- Sr. Maria Lina, SND 2012 – 2014
- Sr. Maria Evarista, SND 2014 – sekarang
- Keberadaan TKK Santa Maria.
Saat ini TKK Santa Maria mempunyai empat tingkatan kelas berdasarkan aturan pemerintah ( rentang usia anak) yaitu:
- Preschool : Kelas untuk anak berusia 2 tahun sampai 3 tahun . Pada tahap ini anak dibantu untuk belajar bersosialisasi dengan anak sebaya dengan bimbingan guru dibantu orang tua / pengasuh ,dalam melakukan kegiatan.
- Play Group : kelas kelanjutan dari preschool bagi anak usia 3 tahun sampai 4 tahun . Kelas ini merupakan kelas transisi bagi anak yang akan masuk jenjang Taman Kanak Kanak . Anak sudah mandiri dan tidak lagi ditunggu orang tua .
- TKK A : untuk anak usia 4 tahun sampai 5 tahun dengan tingkat kemandirian lebih tinggi dari playgroup. Disini anak tanpa mengurangi inti dari pengajaran jenjang taman kanak-kanak, sudah mulai mengenal huruf dan angka .
- TKK B : untuk anak usia 5 tahun sampai 6 tahun sebagai jenjang persiapan untuk masuk Sekolah Dasar (SD) .Di sini anak sudah mulailebih mandiri dari tahap TKK A . Anakmulai diajak berpikir kreatif,juga diajarkan pengenalan huruf dan angka sebagai persiapan masuk SD .
- Kegiatan di TK Santa Maria
- Kegiatan Rohani.
Untuk membentuk manusia yang memiliki spiritualitas TKK santa Maria mengadakan kegiatan rohani antara lain:
- Doa Rosario pada bulan Mei dan Oktober.
- Pendalamai Iman : Masa Prapaskah. Bulan Kirab Suci Dan Adven,
- Misa yayasan (TK, SD, SMP )setiap Jumat pertama dalam bulan.
- Misa Syukur awal tahun ajaran baru.
- Ziarah ke Gua Maria Kaiori dan sekitanya.
- Retret mini bagi siswa kelompok B, persiapan untuk ke jenjang Sekolah Dasar. Kegiatan Retret mini sangat berkesan bagi anak-anak dan juga orang tua, karena dengan kegiatan ini melatih kemandirian anak-anak dalam segala hal, mulai dari mengurus kebutauhan pribadi, sosialisasi dengan teman (saling mengenal dan melayani)disiplin waktu, dan melepaskan kebiasaan rutinitas bersama orang tua.
Hasil dari kegiatan ini, Nampak dalam kesan yang dirasakan anak-anak seperti, senang dapat bermalam bersama teman-teman seperti di hotel, materi dan permainannya menyenangkan, makannya enak, seperti rumah makan swalayan. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup denganperayaan syukur ekaristi di gereja bersam orang tua.
- Kegiatan Pembelajaran.
TKK Santa Maria menyelenggarakan pembelajaran dengan beberapa model seperti klasikal. Sudut, area, dan yang terakhir, dari tahun 2017 – 2019 menggunakan model sentra.
Pembelajaran dilaksanakan di dalam dan di luar kelas (disesuaikan dengan materi yang dipelajari)
TKK Santa Maria juga menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan diri. Ada beberapa program pengembangan diri yang dilaksanakan di TK Santa Maria, antara lain, renang, tari, vocal, lukis, dan Komputer, bahasa Inggris dan bahasa Madarin.
Pada masa pandemi Covid 19 ini kami menyelenggarakanpembelajaran dengan model daring, dengan system online (WA) sehingga program fieldtrip dan ekstra kurikuler ditiadakan.